Rental Motor Bandung Kulon

Wisata Ke Curug Dago Bandung

CARA MENUJU CURUG DAGO

Curug adalah penyebutan air terjun dalam bahasa Sunda. Bandung memiliki curug yang tidak jauh dari pusat kota, tepatnya di daerah Dago atau Jalan Ir. H. Djuanda.

Tidak sulit menemukan Curug Dago. Cara yang paling mudah (bila kita menggunakan angkot, motor, atau sepeda) yaitu dengan berpatokan pada Terminal Dago. Mari samakan persepsi bahwa kita datang dari arah Bandung kota kemudian menuju simpang Dago (perempatan yang ada Mc Donal).

Kemudian, kita meneruskan perjalanan ke jalan Ir. H. Djuanda atau disebut juga Dago. Telusuri terus jalan itu sampai ada Terminal Dago. Terminal ini ada di sebelah kanan jalan. Di seberangnya selalu ada ojek. Gampang dicari.

Teruslah berjalan di kiri. Tidak jauh dari situ, akan ada dua jalan bercabang: ke kiri (menurun) untuk ke Curug Dago, dan yang kanan untuk ke Tahura Djuanda. Jalan yang akan kita lewati adalah jalan menurun yang cukup menukik (sekilas mengingatkan pada Nagrek, bahkan bapak saya berkomentar ini lebih dari Nagrek hehe…). Sedikit menciutkan nyali memang, tapi tetaplah semangat!:)

Jalan bercabang ini ada setelah Terminal Dago. Untuk ke Curug Dago, kita harus memilih yang kiri. Ikuti arah jalan anak2 itu!

Berikut ini saran untuk memasuki area itu:

1. Menggunakan angkot: turunlah di Terminal Dago, teruskan dengan berjalan kaki. Berjalanlah dengan tenang, jangan berlarian. Jangan juga bercanda berlebihan. Tetap hati-hati.

2. Menggunakan motor: silakan berpikir. Mengingat di hadapan merupakan jalan yang menukik, saya rasa hanya pengendara yang sudah ahli yang bisa melaluinya. Jika belum berpengalaman melewati jalan serupa, sebaiknya parkirkan motor di atas (dititipkan kepada tukang ojek, misalnya). Jika yakin bisa membawa motor ke bawah, pastikan bahwa rem motor berfungsi baik.

3. Menggunakan sepeda: tuntun saja sepedamu. Pesepeda profesional sekalipun, saya ragu bisa turun dengan baik di jalan ini. Tuntunlah sepedamu sambil mengendalikan laju dengan rem belakang. Teruslah hati-hati.

Tidak terlalu jauh dari jalan menurun itu, beberapa meter di depan, masih di sebelah kiri, kita akan menemukan papan petunjuk Prasasti Curug Dago. Ya, kita harus masuk ke jalan di balik benteng itu. Jalan kecil berbeton yang hanya cukup untuk satu motor.

rute menuju prasasti batu tulis di Dago Bandung

Sesuai informasi dari papan itu, kita akan masuk ke area curug setelah berjalan 200 meter. Ikuti saja jalan itu sampai kita melihat pos abu-abu di sebelah kanan. Itulah pintu masuk (yang resmi).

Di balik pepohonan, di sebelah kanan sebuah pos abu-abu terlihat. Itu pintu masuknya.

Karena masih satu pengelolaan dengan Tahura Djuanda (Dago Pakar) sama seperti Tebing Keraton, kita akan dikenakan tarif yang sama, Rp11.000,00 (per orang). Sementara, tarif membawa motor masuk adalah Rp5.000,00.

Pastikan kita mendapatkan tiket masuk beserta lembaran asuransi. Jaga baik-baik tiket itu dan jangan dibuang karena masih bisa digunakan untuk masuk ke Tahura Djuanda dan Tebing Keraton. Betul, satu tiket berlaku untuk tiga tempat wisata. Jangan sia-siakan!😀

Selamat bertualang, hati-hati, dan jagalah kebersihan!:)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Rental Juara ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!